Selasa, 22 Mei 2018

Inspirasi Lidah Doni untuk Fcamail Of Famous persembahan Ferri Candra

Lidah Doni


Kisah inpirasi ini disampaikan Ferri Candra khusus untuk Fcamail Of Famous sahabat Nomor1.
Kumpulan kisah lengkap ada di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra



Lidah itu lunak. Tak bertulang. Susah diatur. Semaunya saja. Beda dengan mata. Bisa dipejam. Kalau tak mau melihat. Beda dengan hidung. Bisa ditutup. Jika tak mau menghirup. Tapi lidah lain. Susah dikendalikan. Susah sekali. Juga bagi Doni. Padahal Doni masih muda. Usianya belum senja. Belum pula kepala dua.

Doni hanya anak remaja. Punya banyak mimpi. Punya banyak cita-cita. Tapi inilah kendalanya. Lidahnya tak bisa diatur. Mau tampil terus. Seperti tak diurus.


Suatu kali Marwan masuk ke kelas. Sepatunya baru. Semua mata menuju. Mata Doni juga. Semua memuji.

"Sepatu yang bagus" kata seorang teman.

"Pasti beli di luar negeri" kata teman yang lain.

"Ah, biasa paling minjem. Punyaku lebih keren asli buatan Italy" suara itu tiba-tiba memecah kebisingan. Doni terkejut. Lidahnya berulah lagi. Padahal sepatu Doni sudah butut. Tak layak lagi disebut sepatu. Butut dan layak disejajarkan dengan batu.

Semua mata memandang Doni. Tapi semua seperti maklum. Pasti Doni asal ngomong. Pasti lidah Doni berulah lagi. Tak ada yang memandang ke bawah. Mencari tahu soal sepatu Italy. Sepatu yang jadi sesumbar Doni.


Kali lain, Deasy tampil mengenakan baju baru. Di sekolah Doni tiap hari Sabtu semua memakai baju bebas. Tak ada seragam hari itu. Deasy tampak anggun dengan baju barunya. Semua memuji. Semua memandangnya dari bawah ke atas. Memuji gaun Deasy. Gaun yang membuat Deasy tampak bak bidadari. Begitu juga Doni. Melihat dan ingin memuji.

"Paling beli di pasar kaget. Itu lho yang jual pakaian bekas.." suara itu keras terdengar. Doni saja terkejut. Tangannya refleks menutup mulutnya. Lidahnya berulah lagi. Kali ini hasilnya tragis. Deasy menangis. Teman-teman kesal. Menunjuk-nunjuk Doni.


Doni kecut. Merengut. Bangun dari bangkunya. Keluar kelas. Menuju kamar mandi. Doni diam di kamar mandi. Berdiri di depan kaca.

Kaca itu jelas memantulkan siapa saja yang di depannya. Kali itu hanya Doni. Tak ada anak lain. Semua diam di kelas. Hanya Doni di kamar mandi.

Doni membuka mulutnya. Setelah melihat ke kanan dan ki... click di sini untuk membaca selengkapnya: Lidah Doni

-----

Banyak Judul Kisah Lainnya di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra :

Tak Ubah

Terimakasih Ratih

Impian Kayra

Writing Ritualism: Yang Penting Tulis Dulu

KEEP THE RICHNESS GROWING

High Voltage

EJECT EXCUSES






Dipersembahkan khusus oleh Ferri Candra untuk Fcamail Of Famous

EVERYONE IS NUMBER ONE

Senin, 14 Mei 2018

Dari Ferri Candra untuk Fcamail Of Famous, Semut Yang Pindah Rumah

Semut Yang Pindah Rumah


Kisah inpirasi ini disampaikan Ferri Candra khusus untuk Fcamail Of Famous sahabat Nomor1.
Kumpulan kisah lengkap ada di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra



"Maju.. maju..

dia mendekat, cepatlah..

kita harus selamat sampai di sana.."

Begitulah suara riuh-riuh kecil yang kudengar sejak dari tadi aku bangun tidur. Meraka keluar dari kediaman pertama mereka, berbaris entah itu menuju kemana. Perjalanan mereka yang begitu panjang, membuat mereka takut akan terjadi sesuatu.


Aku yang langsung kaget melihat mereka, dapatkah engkau bayangkan ketika bangun tidur mereka berbaris di dinding, sedangkan wajahku mengahadap kesana. Sontak aku langsung kaget, saat itu juga rasa ngantukku hilang, padahal awalnya aku malas sekali untuk bangun. Rasa takut meghampiriku. Tapi, lama-lama rasa itu mulai hilang, aku mulai memperhatikan mereka dengan seksama, apa yang mereka fikirkan? Mengapa mereka tampak terlalu tergesa-gesa berjalan?

mungkin mereka mengira bahwa aku adalah raksasa jahat yang akan mengganggu mereka.. hmm.. mereka terlalu berprasangka buruk terhadapku, tapi lama-kelaman pasukan mereka bertambah sampai- sampai ratu mereka juga keluar. Aku yang tadinya niat tidak akan mengganggu mereka mulai merubah fikiran, kaya'nya mereka yang akan menakut-takutiku.


Aku beraksi, aku ambil minyak angin aku semburkan pada mereka, sontak mereka berkeliaran tak tau arah lagi. Aku mulai prihatin, banyak di antara mereka keluar dari jalur yang ada, kehilangan arah kerena semburan tadi. Hidup mereka memang sulit. Ada saja yang mengganggu mereka di tengah perjalanan. Tidak lama kemudian mereka malui terarah lagi, telah berbaris dan jalan ke tempat tujuan awal mereka, mereka mencari jalan baru yang tidak terkontaminasi dengan minyak angin tadi.


Aku menyerah untuk memganggu mereka. Aku biarkan mereka menuju tempat yang lebih nyaman, perlahan aku tau ternyata mereka berjalan menuju rumah baru yang lebih aman dari rumah sebelumnya. Ratu mereka memerintahkan untuk pindah karena tempat yang lama di rasa sudah tidak memberikan perlindungan bagi meraka lagi. Perjalanan mereka yang jauh akhirnya bermuara pada tempat yang lebih baik dari sebelumnya, disana mereka kembali menata kehidupan mereka.



Dari kisah semut tadi aku belajar perjalannan hidup yang mahal harganya. Dimana saat kita telah mengusahakan sesuatu katakanlah itu impian kita, maka jika di tengah perjalanan dalam mengg... click di sini untuk membaca selengkapnya: Semut Yang Pindah Rumah

-----

Banyak Judul Kisah Lainnya di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra :

Learn, Unlearn, Relearn!

Mati Dalam Angan (Part 2)

Beliau Itu Ibuku

Mental Block Terbesar dalam Hidup

Bahaya "Berpikir" Positif

Cinta Kasih Sejati

Bukti Kecantikan

LET LOVE BE YOUR CHOICE

LIVING WITH KINDNESS

YOU CAN CONTROL YOU

FROM THIS DAY ON

WHAT YOU DO WITH WHAT HAPPENS

FILL LIFE WITH GREAT MEANING

LIVE TO SPREAD GOODNESS






Dipersembahkan khusus oleh Ferri Candra untuk Fcamail Of Famous

EVERYONE IS NUMBER ONE