Kisah inpirasi ini disampaikan Ferri Candra khusus untuk Fcamail Of Famous sahabat Nomor1.
Kumpulan kisah lengkap ada di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra
Lidah itu lunak. Tak bertulang. Susah diatur. Semaunya saja. Beda dengan mata. Bisa dipejam. Kalau tak mau melihat. Beda dengan hidung. Bisa ditutup. Jika tak mau menghirup. Tapi lidah lain. Susah dikendalikan. Susah sekali. Juga bagi Doni. Padahal Doni masih muda. Usianya belum senja. Belum pula kepala dua.
Doni hanya anak remaja. Punya banyak mimpi. Punya banyak cita-cita. Tapi inilah kendalanya. Lidahnya tak bisa diatur. Mau tampil terus. Seperti tak diurus.
Suatu kali Marwan masuk ke kelas. Sepatunya baru. Semua mata menuju. Mata Doni juga. Semua memuji.
"Sepatu yang bagus" kata seorang teman.
"Pasti beli di luar negeri" kata teman yang lain.
"Ah, biasa paling minjem. Punyaku lebih keren asli buatan Italy" suara itu tiba-tiba memecah kebisingan. Doni terkejut. Lidahnya berulah lagi. Padahal sepatu Doni sudah butut. Tak layak lagi disebut sepatu. Butut dan layak disejajarkan dengan batu.
Semua mata memandang Doni. Tapi semua seperti maklum. Pasti Doni asal ngomong. Pasti lidah Doni berulah lagi. Tak ada yang memandang ke bawah. Mencari tahu soal sepatu Italy. Sepatu yang jadi sesumbar Doni.
Kali lain, Deasy tampil mengenakan baju baru. Di sekolah Doni tiap hari Sabtu semua memakai baju bebas. Tak ada seragam hari itu. Deasy tampak anggun dengan baju barunya. Semua memuji. Semua memandangnya dari bawah ke atas. Memuji gaun Deasy. Gaun yang membuat Deasy tampak bak bidadari. Begitu juga Doni. Melihat dan ingin memuji.
"Paling beli di pasar kaget. Itu lho yang jual pakaian bekas.." suara itu keras terdengar. Doni saja terkejut. Tangannya refleks menutup mulutnya. Lidahnya berulah lagi. Kali ini hasilnya tragis. Deasy menangis. Teman-teman kesal. Menunjuk-nunjuk Doni.
Doni kecut. Merengut. Bangun dari bangkunya. Keluar kelas. Menuju kamar mandi. Doni diam di kamar mandi. Berdiri di depan kaca.
Kaca itu jelas memantulkan siapa saja yang di depannya. Kali itu hanya Doni. Tak ada anak lain. Semua diam di kelas. Hanya Doni di kamar mandi.
Doni membuka mulutnya. Setelah melihat ke kanan dan ki... click di sini untuk membaca selengkapnya: Lidah Doni
-----
Banyak Judul Kisah Lainnya di Kumpulan Inspirasi Ferri Candra :
Tak Ubah
Terimakasih Ratih
Impian Kayra
Writing Ritualism: Yang Penting Tulis Dulu
KEEP THE RICHNESS GROWING
High Voltage
EJECT EXCUSES
Dipersembahkan khusus oleh Ferri Candra untuk Fcamail Of Famous
EVERYONE IS NUMBER ONE